BSSN Pantau Kekuatan Perampokan Data Saat sebelum sampai Setelah KTT G20
Juru Berbicara Tubuh Cyber dan Kode Negara (BSSN) Ariandi Putra menjelaskan, faksinya sudah mengenali beragam kekuatan teror cyber yang terjadi saat penerapan Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Menurut dia, BSSN telah lakukan penyelamatan cyber untuk memberikan dukungan kelancaran KTT G20 semenjak Juli 2022.
“Ancaman-ancaman (cyber) itu diantaranya seperti spear phishing (peretasan spesifik), malicious dokumen atau virus yang ditempelkan pada document, hijacking, fake wifi sampai operasi malware,” tutur Ariandi dikutip dari tayangan jurnalis di situs Sekretariat Cabinet, Kamis.
Disamping itu, BSSN memantau kekuatan teror perampokan data dari saat sebelum penerapan KTT sampai usainya Presidensi G20 Indonesia.
Selanjutnya, Ariandi menerangkan, secara detil BSSN bekerja berencana langkah-langkah penyelamatan cyber dengan stakeholder berkaitan.
Diantaranya punya TNI, Polri, Kementerian Koordinator Sektor Ekonomi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Sekretariat Cabinet, dan beberapa faksi yang lain.
“Kami bekerja bersama dengan pelaksana koneksi internet dan moment organizer yang mengampu pagelaran G20 ini. Ini telah dilaksanakan semenjak Juli lalu,” katanya.
Ariandi mengutarakan, ada tiga support cluster untuk penyelamatan cyber, yaitu saat sebelum, saat, dan sesudah acara. Maksudnya supaya mengoptimalkan keadaan penyelamatan cyber sepanjang serangkaian pertemuan.
Saat sebelum acara, kata Ariandi, faksinya sudah lakukan audit mekanisme management info, pengukur tingkat keamanan cyber, dan memantau penyimpangan trafik dan kekuatan teror cyber.
“Di saat acara kita akan lakukan pantauan penyimpangan trafik, pengawasan info kejadian, penyelamatan signal dan melawan penginderaan, dan lakukan digital forensik,” ucapnya.
Sesudah acara, BSSN akan mengenali sela keamanan cyber dan kekuatan teror pengungkapan data dan lakukan digital forensik dan kejadian tanggapan. “Ini beberapa langkah yang kita kerjakan supaya penyelenggaraan KTT G20 dapat terwujud secara baik,” tutur Ariandi.
Oleh karena itu, Ariandi pastikan pemerintahan Indonesia jamin keamanan cyber sepanjang penyelenggaraan KTT G20. Seperti dijumpai, komunitas G20 ialah komunitas kerja-sama 20 negara ekonomi khusus dunia.
Komunitas KTT internasional yang hendak diadakan pada 15-16 November 2022 ini fokus pada peraturan di bagian ekonomi dan pembangunan, terhitung di beberapa negara miskin dan kecil.
Formasi negara anggota G20 meliputi 80 % PDB dunia, 75 % export global, dan 60 % komunitas global.
Anggota-anggota G20 sendiri terdiri dari 19 negara dan 1 teritori, yakni: Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok atau China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.