Golkar Meminta PDIP Tidak boleh Terlampau Keras masalah Sistem Pemilu
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurul Arifin minta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto supaya tidak begitu keras menggerakkan ada sistem proporsional tertutup pada pemilu 2024.
Hal tersebut dikatakan Nurul saat launching survei Tanda Politik Indonesia lewat account sah YouTube.
Awalannya, Nurul menyorot kesuksesan PDIP capai tingkat paling tinggi kepopuleran antara parpol (partai politik) yang ada. Nurul memandang karena tersebut PDIP ingin mengganti sistem pemilu dari terbuka jadi tertutup pada 2024.
“Selamat Pak Hasto sebagai Sekjen selalu sukses membuat PDIP naik serta berada di rangking pertama terus demikian. Nach oleh karena itu saya pahami benar mengapa Pak Hasto itu ingin sekali mengaplikasikan sistem tertutup,” kata Nurul.
Menurut Nurul, PDIP menyepakati sistem pemilu proporsional tertutup karena political idea-nya yang kuat. Ditambahkan, tingkat kepuasan khalayak pada performa atau approval peringkat Presiden Jokowi bertambah dan memengaruhi kader-kader yang dipandang pas melangkah di kontestasi pemilu.
“Dan semua di approval Pak Jokowi, PDIP, selanjutnya PDIP ada Pak Ganjar di sana tetapi tidak memberi dampak ke lainnya kemungkinan terakhir Pak Prabowo sesudah di-endorse oleh Pak Jokowi,” kata Nurul.
Nurul memperjelas partainya menyaksikan sistem terbuka masih tetap sebagai wakil suara rakyat. Partai politik, kata Nurul semestinya tidak mengutamakan ego hal apa yang diharapkan rakyat.
“Kami masih tetap menyaksikan sistem terbuka itu masih tetap jadi lebih sebagai wakil suara rakyat . Maka, parpol tidak selanjutnya jadi ego di sana,” bebernya.
Tidak Ada Agunan
Nurul menjelaskan jika tidak ada agunan sistem proporsional tertutup bebas oligarki. Ia juga ajak semua pihak supaya bersama menjaga sistem proporsional terbuka.
“Kami tidak yakin di sana tidak ada oligarki, itu none sense, kami tidak yakin itu kurangi korupsi, kami tidak yakin jika dengan sistem tertutup selanjutnya semua akan lebih bagus,” katanya.
“Saya sich ajak mari donk, instansi survei ini pada bergerak tidak boleh sembunyi-sembunyi saja. Periode kita 8 fraksi kalah sama 1 fraksi,” tambahnya.
Lalu, di depan Hasto Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini minta supaya Sekjen PDIP tidak kokoh menggerakkan sistem pemilu proporsional tertutup itu.
“Mari Pak Hasto tidak boleh terlampau keras kita harus memprioritaskan mengangkat suara rakyat. Beri rakyat itu evaluasi politik dengan mereka siapa beberapa orang yang mereka yakin,” tutur ia.