Masalah Penangguhan Pemilu, NasDem: Itu Menyalahi Konstitusi
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, memandang penangguhan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebagai perlakuan yang menyalahi konstitusi. Awalnya rumor ini ikut diulas saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY bertemu dengan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri di rumah tinggalnya di Cikeas, Jawa Barat.
Ali menerangkan, konstitusi telah memerintah jika Pemilu diadakan setiap 5 tahun sekali. Oleh karenanya, bila Pemilu diundur tanpa argumen yang terang, karena itu perlakuan itu menyalahi konstitusi.
Toh bila memang diundur, kata Ali, karena itu perlu ada dasar logis yang dapat diterima. Hal yang lebih bernilai, kata Ali, dasar itu perlu sama sesuai koridor konstitusi.
“Konstitusi memerintah kita setiap 5 tahun sekali melakukan Pemilu. Maknanya jika terjadi penangguhan, terkecuali kemungkinan ada dasar, tunda Pemilu itu hal yang syah. Tetapi harus berkonstitusi,” kata Ali.
Kepala Badan Komunikasi Vital Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyebutkan partainya minta supaya Pemilu 2024 masih tetap jalan sama sesuai agenda awalnya, meskipun sekarang ini banyak muncul cerita yang inginkan pemilu diundur karena beragam argumen.
Herzaky menjelaskan, sikap ini jadi salah satu yang diulas SBY bersama Salim dalam tatap muka yang diadakan Rabu, 21 Desember 2022. “Kami tegak konstitusi. Pemilu tetap harus jalan, tidak sepakat menunda Pemilu,” tutur Herzaky saat dikontak.
Disamping itu, Herzaky menerangkan ulasan lain di antara SBY dengan Salim pada tatap muka Jumat malam lalu ialah mengenai animo dan menggerakkan media untuk mengumandangkan supaya rakyat Indonesia, intinya pemerintahan, masih tetap tegar pada konstitusi. Herzaky tidak memaparkan ulasan yang lain dibahas di antara SBY dan Salim pada pertemuan tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebutkan persamuhan SBY dengan Salim berjalan hangat dan penuh kekerabatan. SBY dan Salim memulai bersilahturahmi dengan makan nasi goreng racikan SBY.
“Ini silaturahim di antara dua teman dekat untuk memperkuat kebersama-samaan Partai Demokrat dan PKS dalam perjuangan politik di depan,” kata Teuku dalam penjelasannya.
Teuku menjelaskan tatap muka SBY dengan Salim berjalan sepanjang dua jam semenjak jam 19.30 WIB. Ke-2 nya disebutkan Teuku ditemani oleh beberapa elite Demokrat atau PKS.
Dalam tatap muka itu, kata Teuku, SBY dan Salim mengulas beragam rumor terbaru baik di cakupan nasional atau internasional. Ia menjelaskan salah satu topik ulasan mereka ialah masalah penangguhan Pemilihan Umum yang terakhir kembali meruak.
“Kami mengulas beragam rumor terbaru sebagai perhatian rakyat, bahkan perhatian dunia internasional. Ini terhitung rumor penangguhan Pemilu yang terakhir diembuskan kembali,” katanya.