Pasar Kripto Jeblok, Microstrategy Kembali Serok 301 Bitcoin Rp 90 Miliar
Ketua eksekutif Microstrategy Michael Saylor, mengutarakan perusahaannya belakangan ini beli 301 bitcoin dengan harga USD enam juta atau sama dengan Rp 90,2 miliar pada harga rerata USD 19.851 per coin.
Saylor menguraikan neraca perusahaan saat ini menggenggam 130.000 bitcoin. Sekarang ini Microstrategy menjadi salah satunya perusahaan dalam jumlah bitcoin paling besar yang digenggam oleh usaha khalayak sekarang ini.
Pembelian paling akhir pada 28 Juni bawa simpanan BTC Microstrategy sampai 129.699 bitcoin dan 301 yang didapat minggu ini membuat jumlah bitcoin perusahaan jadi 130.000 BTC.
“Microstrategy sudah beli 301 bitcoin tambahan dengan harga USD 6,0 juta pada harga rerata USD 19.851 per coin. Microstrategy menggenggam 130.000 bitcoin yang didapat dengan harga USD 3,98 miliar pada harga rerata USD 30.639 per bitcoin.” catat Saylor pada Selasa
Sekarang ini, tidak ada perusahaan khalayak yang lain mempunyai bitcoin (BTC) sekitar Microstrategy Saylor. Tetapi, wali dari persidangan kemunduran Mt Gox disampaikan mempunyai 141.686 BTC yang hendak dialokasikan ke kreditur di sejumlah titik waktu.
Galaxy Digital Holdings yang tercatat secara khalayak ada di posisi ke-2 sesudah Microstrategy, dengan sekitaran 40.000 BTC diletakkan di neraca perusahaan.
MicroStrategy Akan Jual Saham Rp 7,4 Triliun untuk Membeli Bitcoin
Awalnya, perusahaan pengembang piranti lunak yang sudah jadi perusahaan bitcoin (BTC), MicroStrategy (MSTR), merencanakan untuk jual sampai USD 500 juta atau sekitaran Rp 7,4 triliun saham untuk memodali semakin banyak pembelian cryptocurrency.
Dikutip dari CoinDesk, pengajuan pada Jumat ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengutarakan penawaran saham, yang hendak dilaksanakan untuk maksud perusahaan umum, terhitung pembelian bitcoin.
Ini jadi perhatian karena pertanda riil pertama dari pendiri MSTR, Michael Saylor, yang belakangan ini memundurkan diri sebagai CEO menjadi ketua eksekutif dan konsentrasi beli bitcoin.
Saylor betul-betul tidak mundur dari gagasannya yang berani untuk mengganti MicroStrategy jadi perusahaan yang mempunyai cadangan kripto besar.
Semenjak 2020, ia memakai uang yang dihimpun dari penawaran saham dan obligasi untuk beli sekitaran 130.000 bitcoin, sebesar lebih dari USD 2 miliar.
Walau demikian, ini berpengaruh cukup jelek untuk perusahaan MicroStrategy, yang harga jadi benar-benar terlilit pada harga bitcoin, menyebabkan rugi USD 1,2 miliar karena pengurangan bitcoin tahun ini.
Tapi saham MSTR sendiri naik 12 % karena bitcoin naik nyaris 10 %. Tetapi, saham kembali turun sekitaran 1,5 % dalam perdagangan sesudah jam kerja sesudah informasi penawaran saham, yang hendak lemahkan nilai saham yang ada.
Cowen dan BTIG, dua bank investasi paling terpenting yang meliputi saham berkaitan kripto, pimpin penawaran saham MSTR. Gagasan dari Saylor ini ada di tengah-tengah kasus Saylor dan MicroStrategy belakangan ini dituntut oleh District of Columbia karena diperhitungkan menghindar pajak atas pendapatan Saylor di area itu.
Ingin Konsentrasi pada Bitcoin, Michael Saylor Meninggalkan Status CEO MicroStrategy
Awalnya, Michael Saylor dari MicroStrategy tinggalkan peranannya sebagai CEO menjadi Ketua Eksekutif perusahaan, menurut sebuah pengakuan yang di-launching oleh perusahaan pada Selasa, 2 Agustus 2022 Nanti, Presiden perusahaan, Phong Le, akan menggantikan kendalian dari Saylor.
Sebagai Ketua Eksekutif Saylor akan dapat konsentrasi pada taktik pemerolehan bitcoin dan ide advokasi bitcoin berkaitan, sementara Phong akan diperbedayakan sebagai CEO untuk mengurus operasi perusahaan keseluruhannya.
Saylor sudah berperanan sebagai kepala eksekutif semenjak mengeluarkan perusahaan pada 1989. MicroStrategy go public pada 1998. Saham MicroStrategy sudah turun lebih dari 48 % pada 2022. Bitcoin turun lebih dari 51 % sepanjang masa saat yang sama.
Ini tentu saja mempengaruhi perusahaan karena jumlah eksposure pada Bitcoin yang lumayan banyak.
“Saya yakin jika pembelahan peranan Ketua dan CEO memungkinkan kami agar semakin memburu dua taktik perusahaan kami untuk mendapat dan menggenggam bitcoin dan meningkatkan usaha piranti lunak analitik perusahaan kami,” kata Saylor dalam info tercatat.
Seterusnya
Informasi itu ada saat perusahaan umumkan penghasilan kwartal ke-2 , di mana keseluruhan penghasilannya turun 2,6 % dibanding tahun kemarin. Perusahaan memberikan laporan ongkos pengurangan nilai sebesar USD 918 juta atau sekitaran Rp 13,6 triliun pada nilai asset digitalnya, kemungkinan khususnya bitcoin.
MicroStrategy sudah menambah bitcoin ke neraca perusahaannya sepanjang dua tahun akhir. Perusahaan saat ini sudah habiskan nyaris USD 4 miliar untuk mendapat bitcoin pada harga rerata USD 30.700.
MicroStrategy sudah memakai hutang perusahaan untuk beli bitcoin, dan pada Maret, Saylor memilih untuk ambil langkah lain ke arah normalisasi keuangan yang disokong bitcoin saat dia pinjam USD 205 juta memakai bitcoinnya sebagai agunan untuk beli semakin banyak cryptocurrency.