Peralihan Pengatasan Perselisihan Papua Dipandang Jadi Batu Ujian Yudo Margono
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas memandang peralihan pengatasan perselisihan di Papua jadi batu ujian Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI.
Anton menjelaskan, telah sepantasnya Yudo Margono mewujudkan peraturan berkaitan peralihan pendekatan dalam tangani perselisihan Papua.
“Reorientasi militer di Papua dan Papua Barat sampai sekarang belum juga kelihatan secara jelas, dan peraturan ini ialah batu tes penting untuk panglima kedepan,” tutur Anton dalam info tercatat, Selasa.
Menurut Anton, peralihan peraturan di Papua perlu dikerjakan. Karena, permasalahan di Papua selama ini belum memperoleh peralihan secara berarti.
Apa lagi, kata Anton, keadaan di Papua masih jadi permasalahan keamanan nasional yang berarti.
“Di lain sisi, kepastian bagaimana pendekatan non-kekerasan dan reorientasi militer saat DOB di Papua jadi penting. Ingat, selama ini yang ada ialah berita burung berkaitan gagasan tambahan beberapa instruksi teritorial di Bumi Cenderawasih,” ucapnya.
Disamping itu, Anton menjelaskan, wawasan masalah reorientasi peraturan pengatasan perselisihan di Papua sebenarnya telah diutarakan Jenderal Andika Gagah di awal memegang sebagai Panglima TNI.
Begitu halnya Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang pernah menyentuh masalah pendekatan humanis di Papua.
Maka dari itu, Anton mengharap di depan ada implikasi yang riil dalam peralihan pendekatan pengatasan perselisihan di Papua.
“Supaya pengakuan itu bukan hanya stop pada pada kalimat, karena itu institusionalisasi dari perkataan itu jadi penting,” katanya.
Awalnya, Ketua DPR RI Puan Maharani sudah umumkan nama Yudo Margono jadi calon Panglima TNI. “Saya akan umumkan jika nama yang diusulkan oleh presiden untuk gantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ialah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staff Angkatan Laut, yang memegang KSAL sekarang ini,” tutur Puan dalam temu jurnalis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin.
Puan Maharani menjelaskan, Yudo Margono diterima oleh DPR untuk ikuti proses penyeleksian Panglima TNI yang berjalan. Seterusnya, Yudo Margono akan selekasnya jalani bugar and proper tes di Komisi I DPR.