Reuni 212 Diadakan di Mushola At-Tin, Lalu lintas Padat Merayap Tetapi Belum Ada Peralihan Arus
Arus jalan raya di Jalan Taman Mini, depan Mushola At-Tin, Jakarta Timur, Jumat pagi, condong padat merayap.
Kepadatan jalan raya itu disebabkan karena diadakannya tindakan reuni 212 bertema “Munajat Besar dan Indonesia Bershalawat untuk Keselamatan NKRI” yang diadakan di Mushola At-Tin.
Penilaian Kompas.com jam 06.00 WIB, arus jalan raya di Jalan Taman Mini alami terganggu saat masuk batas depan mushola, baik yang ke arah Cipayung, maupun yang ke arah Jalan Raya Bogor.
Tersendatnya arus jalan raya itu disebabkan karena keramaian orang yang akan ikuti tindakan reuni 212. Karena, trotoar menjadi satu diantara opsi mereka untuk bergabung.
Disamping itu, kendaraan beroda 2 massa tindakan diparkirkan di trotoar dan bahu jalan hingga semakin mempersempit arus jalan raya di Jalan Taman Mini, khususnya yang ke arah Cipayung.
Meskipun begitu, kepadatan arus jalan raya tidak berjalan panjang. Barisan kendaraan terlihat tidaklah sampai 500 mtr.. Walau perlahan-lahan, kendaraan masih tetap dapat meluncur.
Oleh karenanya, belum diaplikasikan peralihan arus di Jalan Taman Mini. Terlihat beberapa aparatur kepolisian berjaga-jaga di pinggir jalan untuk atur arus jalan raya.
Reuni Tindakan 212 menurut gagasan akan dikerjakan mulai Jumat pagi hari sekitaran jam 02.00 WIB sampai jam 09.00 WIB. Beberapa peserta diharuskan mengaplikasikan prosedur kesehatan (prokes) untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Diawali dengan shalat tahajud sampai jam 09.00 WIB. Membawa alat shalat, gunakan masker, menjaga prosedur kesehatan, dan diharap kenakan pakaian putih,” tutur Yusuf dalam penjelasannya.
Yusuf mengatakan jika reuni ini kali akan diprioritaskan pada aktivitas doa bersama-sama dan bermunajat. Tidak seperti Reuni 212 awalnya di teritori Monas yang diadakan bertepatan dengan tindakan damai untuk mengumandangkan rumor tertentu.
“Mengapa acara di sini? Karena di mushola ini kami akan lakukan acara yang bertopik munajat. Dari sisi perjuangan, barusan telah dikatakan, yakni kami bukan hanya memercayakan perjuangan, tapi kami perlu kemampuan dari doa,” ungkapkan Yusuf.