Rumor Jokowi Reshuffle Kabinet, Arif Satria: Saya Konsentrasi Sebagai Rektor IPB
Nama Rektor IPB University Arif Satria disebut menjadi satu diantara calon menteri dalam rumor reshuffle kabinet. Tetapi Arif mengatakan tentukan konsentrasi jadi rektor kampus pertanian nomor satu di Asia Tenggara itu.
“Saya tidak berangan-angan, karenanya jadi keputusan Presiden. Saya akan konsentrasi dari sesuatu yang ini hari di muka mata, sekarang ini rektor. Ya jadi rektor saja, supaya IPB jadi lebih baik kembali. Karena tugas IPB itu pengembangan dan pengembangan,” kata Arif di IPB Convention Centre, Bogor.
Rumor Presiden Joko Widodo atau umum dipanggil Jokowi reshuffle kabinet kuat semenjak tahun akhir 2022. Pada 23 Desember lalu, Jokowi benarkan masalah ada peluang mengubah formasi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Kemungkinan (ada reshuffle),” tutur Jokowi singkat saat dijumpai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jokowi tidak menguraikan argumennya lakukan reshuffle. Ia tidak menyebutkan waktu tentu reshuffle akan dilaksanakan. “Ya, kelak,” kata Jokowi saat dihujani masalah kejelasan waktu reshuffle itu.
Arif menjelaskan jadi Rektor IPB pasti mempunyai tugas yang lebih bersinggungan dengan keperluan rakyat, khususnya di tengah-tengah rintangan rumor permasalahan ketahanan pangan.
Arif menyebutkan, Indonesia kaya Sumber Daya Alam (SDA), hingga kewajiban untuk dianya agar bisa menolong pemerintahan mendayagunakan warga menghasilkan berbagai jenis pangan dan tidak tergantung pada import.
“Dalam laporan tahunan sebagai Rektor, barusan di forum saya berikan di tengah-tengah krisis pangan global yang ditemui dunia, kita ini malah memiliki kesempatan besar. SDA kita berlimpah, kita tidak harus tergantung pada import,” katanya.
Rektor IPB University itu menjelaskan Indonesia harus dapat manfaatkan SDA untuk produksi dan jadi negara pengekspor. “Kita harus memberi pengiringan pada beberapa petani kita supaya bisa manfaatkan lahan mereka dalam berbagai keadaan dengan penelitian dan pengembangan,” kata Arif.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan mengenai pertanian di Indonesia, IPB akan membuat kampus baru di wilayah Sukabumi.
“Itu semakin lebih dekatkan pengetahuan dan beberapa petani, sama seperti yang kita mengetahui wilayah Sukabumi masih luas wilayah dan lahannya untuk peningkatan pertanian dan perkebunan. Kita dapat pembelajaran beberapa petani, terhitung mendidik masyarakat yang turut serta dalam perselisihan agraria dengan pertanian . Maka masyarakatnya dapat bertani mempunyai untung banyak, pangan kita terbangun dan perselisihan nya lenyap,” kata Arif Satria.